Dwi Septiana

Sering kali kita mendengar peribahasa "karena nila setitik rusak susu sebelanga" Apa sih artinya itu? Ahhh tentu kamu tau laaah hehehe... Bayangin kamu membuat segelas susu putih, terus segelas susu itu ga sengaja ketetasan 1 tetes tinta. Pasti warna dan rasa susunya ga sebaik seharusnya kan? Nah.... sama aja... peribahasa itu artinya karena suatu kesalahan semua kebaikan yang kita telah perbuat menjadi rusak. Kalau biasa berbohong, gada satupun orang yang percaya pada saat orang tersebut sedang jujur. Apa yang akan saya bagikan hari ini adalah sesuatu yang berlawanan dengan makna pribahasa tersebut. Bukan karena nila setitik rusak susu sebelanga. Tapi karena nila setitik baik sebelanga. Dunia ini memang diciptakan oleh Tuhan dengan segala keseimbangannya. Ketika ada keburukan di situ pula akan ada kebaikan. Kalau nila setitik bisa merusak susu sebelanga, kenapa karena nila setitik tidak bisa jadi baik sebelanga? ....,....... Saya terilhami oleh sebuah hadits ...

Saya sengaja meminjam istilah ini karena saya merasa hal yang akan saya sampaikan adalah hal yang luar biasanya. Hal yang berada di luar jangkauan pikiran kita selama menjadi seorang siswa.  Teng.. waktu menunjukkan pukul 9 pagi. Sembari menunggu kehadiran anak-anak yang akan remedial jam 10 maka saya sempatkan bercerita tentang "syafaat".  Dalam ajaran Islam, syafaat berarti usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. Secara singkat syafaat diberikan untuk menolong orang lain, di akhirat kelak umat Muhammad akan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad (pertolongan) sehingga dapat mengurangi bebannya di akhirat (mohon dikoreksi jika kurang tepat) hehehehe Nah, versi syafaat yang akan saya sampaikan disini bukan syafaat yang diberikan oleh Nabi Muhammad, tapi syafaat yang diberikan oleh guru-guru kita. Here we gooooo~~ Adakah di dunia ini siswa yang tidak pernah mendapat nilai jelek?...